Jumat, 09 Januari 2015

DEMONSTRASI ANARKIS KODE KERAS UNTUK SANG PEMIMPIN


         Demo akhir-akhir ini menjadi topik pembicaraan banyak orang apalagi setelah berlakunya kenaikan BBM. Kebijakan pemerintah ini ditolak sebagian kalangan khususnya sebagian mahasiswa. Mereka sangat bertolak belakang terhadap kebijakan ini, dimana pemerintah punya pegangan mereka sendiri begitupun juga dengan mahasiswa.

        Demonstrasi memang tidak dilarang karena dinaungi oleh UUD yaitu kebebasan berpendapat. Tapi segelintir pihak kadang melakukan demo dengan cara anarkis, cara anarkis inilah yang biasanya merugikan bahkan membahayakan orang disekitarnya.

        Menurut salah satu mahasiswa yang sering demo, demo dengan tingkah yang anarkis katanya supaya mereka didengar pendapatnya karena jika hanya berbicara dengan baik mereka tidak akan mendengarkan. Dengan alasan mereka yang seperti itu, sulit memang menyangkalnya karena kenyataan sekarang membuktikan pemimpin seakan-akan pura-pura tuli jika rakyat bersuara dan hanya mementingkan golongannya saja.

       Demonstarasi anarkis memang salah satu kode keras untuk pemimpin yang tau mau tahu tentang nasib rakyatnya dan menyalahgunakan wewenangnya. Tapi tentunya cara seperti ini tak harus diterapkan terus pasti masih ada jalan lainnya. Sebaiknya bangun dulu rasa saling menghargai dan menghormati antara pemimpin dan rakyat, bangun komunikasi yang baik dan jangan ada yang egois, maka ini akan membuat bangsa kita bersih dan cepat berkembang. 

      Tapi jika pemimpinnya tidak sadar lupa darimana dia berasal, bahwa dia hanya dipilih oleh rakyat tentu ini akan memicu tindak yang buruk seperti korupsi dan sebagainya, tapi bangunlah kesadara diri yang baik, jangan hanya bicara dan tanpa ada bukti.

      Demo tidak akan anarkis jika mereka didengarkan diperhatikan apalagi dipertimbangkan. Jika pendapat mereka positif dan bersifat membangun negara dan rakyat maka pertimbangkan tapi jika tidak sesuai aturan dan bersifat merusak jangan lakukan dan beritahu dengan etika yang baik bahwa pendapat kalian keliru.

0 comments:

Posting Komentar